Apa Itu Rhinoplasty? Memahami Jenis, Manfaat, dan Risikonya

Ilustrasi Apa Itu Rhinoplasty? Memahami Jenis, Manfaat, dan Risikonya (Pixabay).

SUNANESIA.COM – Sering tidak percaya diri dengan bentuk hidung yang terlihat pesek. Rhinoplasty menjadi rekomendasi bagimu yang ingin mengubah bentuk hidung agar terlihat mancung. Lantas apa itu Rhinoplasty?

Rhinoplasty merupakan aktivitas medis atau bisa dikatakan bedah plastik yang digunakan untuk mengubah bentuk hidung.

Tidak hanyak mengubah bentuk hidung, Rhinoplasty juga dapat digunakan untuk kesehatan. Namun, lepas dari itu tindakan ini tentunya akan memiliki dampak yang berisiko.

Bagi kamu yang masih bingung tentang apa itu Rhinoplasty. Artikel berikut akan membantu memahaminya. Simak ulasannya berikut.

Hal yang Membuat Seseorang Melakukan Rhinoplasty

1. Memiliki Hidung Tidak Simetris
Hidung yang tidak simetris.
2. Memiliki gangguan pernapasan.
3. Cedera atau trauma.
4. Masalah ukuran dan Mengubah Keindahan.

Jenis-Jenis Rhinoplasty

Jika kamu ingin melakukan operasi hidung, perlu diketahui ada 4 jenis Rhinoplasty dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.

1. Reduksi rhinoplasty

Jenis Rhinoplasty yang pertama ini bertujuan untuk mengurangi ukuran hidung. Caranya dengan membentuk hidung dari awal, dengan cara memasang tulang rawan.

2. Augmentasi Rhinoplasty

Jenis Rhinoplasty yang kedua ini bertujuan untuk meningkatkan ukuran hidung. Alasan orang memilih operasi hidung dengan jenis ini karena beranggapan hidungnya terlalu kecil atau karena luka.

Operasi ini dilakukan dengan langkah membuat pangkal hidung dengan bantuan pencangkokan jaringan atau tulang. Apabila proses tersebut tidak cukup bahannya, maka biasanya dokter akan menggunakan silikon.

Untuk menyempurnakan hasilnya biasanya pasien perlu melakukan pencakokan kulit. Tujuannya agar kulit tidak robek dan hasilnya akan lebih natural.

3. Rhinoplasty Pasca-Trauma

Jenis Rhinoplasty yang ketiga adalahRhinoplasty pasca-trauma. Jenis operasi hidung ini dilakukan karena seseorang mengalami kerusakan pada bentuk hidung karena kecelakaan.

Jenis kerusakannya bermacam-macam, seperti patah tulang, tulang rawan rusak, perubahan pada hidung yang terlihat dari luar, septum menyimpang, dan kesulitan bernapas.

4. Rhinoplasty Korektif

Jenis Rhinoplasty yang keempat adalah Rhinoplasty korektif atau biasa disebut dengan operasi hidung rekonstruktif.
Tujuan diberlakukan tahapan ini adalah membenahi proses operasi yang sebelumnya.

Biasanya mereka masih kurang puas dengan hasil operasi sebelumnya, sehingga tindakan ini diperlukan. Cakupannya adalah operasi reduksi atau augmentasi. Prosedur ini sangat kompleks, sehingga pasien mungkin harus menjalani beberapa jenis operasi.

Manfaat Melakukan Rhinoplasty

Melakukan Rhinoplasty sesuai dengan anjuran dokter dan peraturan, tentunya akan ada manfaatnya.

1. Meningkatkan Pernapasan

Manfaat operasi hidung Rhinoplasty yang pertama adalah meningkatkan pernapasan. Hal itu berlaku bagi seseorang yang mengalami luka di bagian hidungnya. Selain itu juga berlaku bagi yang memiliki masalah pernapasan. Oleh karena itu, operasi hidung sangat dianjurkan agar proses pernapasan berjalan dengan baik.

Tahapan yang sering dilakukan adalah dengan menerapkan prosedur korektif atau biasa disebut dengan septoplasti. Septoplasti digunakan untuk meluruskan tulang yang menyimpang yaitu tulang dan tulang rawan yang memisahkan lubang hidung, sehingga pasien dapat bernapas lebih leluasa.

2. Tidur Lebih Nyenyak

Manfaat Rhinoplasty yang kedua adalah membuat tidur nyenyak. Apabila pernapasan hidung terganggu tentu jam tidur seseorang akan terganggu.

Melalui menjaga kesehatan tidur yang sesuai dengan peraturan akan meminimalkan risiko terkena penyakit kronis.

Sebabnya, operasi hidung dianjurkan guna meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan tidur malam yang memulihkan.

3. Perbaikan Luka

Rhinoplasty juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki hidung yang mengalami luka. Ketika hidung mengalami cedera tentunya akan mengganggu baik aktivitas atau penampilan.

Rhinoplasty dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki patah tulang hidung, memperbaiki septum, dan memperbaiki fungsi hidung dengan baik apabila mengalami luka.

Rhinoplasty juga seringkali dapat membantu mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan cedera traumatis pada hidung.

4. Memperbaiki Hidung Bengkok

Manfaat melakukan operasi hidung yang selanjutnya adalah dapat memperbaiki hidung yang mengalami bengkok.

Tahapannya yaitu dengan mengubah hidung menjadi proporsional dengan membentuk tulang dan tulang rawan yang ada, bukan menghilangkan atau menambah hidung.

5. Lebih Percaya Diri

Memiliki bentuk hidung yang tidak sesuai dengan keinginan kerap kali membuat rasa tidak percaya diri. Bahkan ada juga seseorang yang mengalami kesehatan mentalnya terganggu. Apalagi bagi kamu yang sering diejek, hal itu bahkan dapat memperburuk suasana.

Rhinoplasty menjadi pilihan agar mengubah penampilan dan memperbaiki keseimbangan lebih simetris antara fitur wajah. Pada akhirnya dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan mendukung citra diri yang sehat.

6. Mencegah Permasalahan dengan Sinus

Apabila rongga sinus tidak bekerja dengan baik, biasanya akan menyebabkan sakit kepala dan rasa lemah. Rongga sinus yang tersumbat juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, sehingga menyebabkan infeksi kronis.

Rhinoplasty dapat dimanfaatkan guna mengatasi masalah pada septum hidung untuk meningkatkan drainase dan memberikan kenyamanan lebih secara keseluruhan.

7. Mengubah Tampilan

Rhinoplasty dapat dijadikan jalan alternatif mengubah tampilanmu. Manfaatnya seperti mengubah hidung pesek jadi mancung, memperhalus bagian hidung yang tampak kasar, memperbaiki bulatan di hidung, dan mengubah ukuran lubang hidung.

Selain memiliki manfaat jika melakukan tahapan Rhinoplasty, ada juga dampak risiko yang ada.

Resiko Rhinoplasty

Berikut adalah risikonya jika melakukan kegiatan Rhinoplasty.

1. Perdarahan.
2. Infeksi
3. Efek samping terhadap anestesi.

Selain itu, juga ada beberapa hal yang akan dirasakan setelah melakukan tahapan Rhinoplasty.

1. Kesulitan menarik napas dari hidung.
2. Akan mengalami mati rasa permanen pada area sekitar dan bagian dalam hidung.
3. Biasanya hidung akan terlihat tidak rata.
4. Akan merasakan nyeri, perubahan warna atau pembengkakan yang mungkin tidak hilang.
5. Terdapat bekas luka
6. Muncul lubang pada septum (perforasi septum).
7. Berpotensi membutuhkan operasi tambahan.

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Setelah Melakukan Rhinoplasty

Apabila kamu telah melakukan operasi Rhinoplasty, perlu diperhatikan ketika beristirahat untuk mengubah posisi kepala lebih tinggi dari dada guna mengurangi pendarahan dan pembengkakan. Pasca operasi membuat hidung akan terasa tersumbat atau mengalami pembengkakan.

Selain itu, dalam kurun waktu 7 hari biasanya dokter akan memasang belat guna mengantisipasi apabila terjadi pendarahan. Pendarahan ringan dan keluarnya lendir serta darah sering terjadi selama beberapa hari setelah operasi rhinoplasty atau setelah melepas perban.

Dokter mungkin meletakkan sepotong kecil kain kasa dengan selotip pada bagian bawah hidung untuk menyerap drainase. Oleh karena itu, mengganti kain kasa secara rutin sangat dianjurkan.

Aktivitas Yang Dihindari Pasca Operasi Rhinoplasty

1. Melakukan kegiatan berat seperti aerobik dan jogging.
2. Berendam atau mandi dengan menggunakan shower saat hidung masih di perban.
3. Jangan meniup hidung.
4. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran untuk menghindari sembelit. Sebab, sembelit dapat menyebabkan tegang, sehingga memberi tekanan lebih pada tempat operasi rhinoplasty.
5. Jangan berekspresi wajah yang ekstrim, seperti tersenyum atau tertawa.
6. Sikat gigi dengan lembut untuk membatasi gerakan bibir atas.
7. Kenakan pakaian yang berkancing pada bagian depan.
8. Jangan tergesa-gesa menarik pakaian, seperti kemeja atau sweater, melewati kepala.

Demikian artikel tentang Rhinoplasty, semoga bermanfaat.***

Mungkin Anda Suka