Tradisi Siraman Pajang Keraton Cirebon Masih Lestari Sampai Sekarang

Ilustrasi Tradisi Siraman Pajang Keraton Cirebon Masih Lestari (Pixabay).

SUNANESIA.CIREBON — Keraton Kasepuhan Cirebon di Jawa Barat telah menghidupkan tradisi siraman panjang untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Siraman panjang ini adalah sebuah upacara pencucian piring-piring peninggalan Wali Songo dan diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Rabiul awal dalam penanggalan Islam.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat, menjelaskan bahwa dalam awal pelaksanaan siraman panjang, para abdi dalem berkumpul di Bangsal Pungkuran Keraton Kasepuhan.

Kemudian, mereka memasuki gudang penyimpanan jimat untuk mengambil piring, guci, dan gelas peninggalan Sunan Gunung Jati. Barang-barang tersebut, yang telah berusia hampir enam abad, kemudian ditempatkan di sebuah meja khusus.

Abdi dalem keraton bersama-sama berdoa dan membaca selawat sebelum membersihkan barang-barang kuno tersebut dan meletakkannya kembali di tempat penyimpanan.

Barang-barang peninggalan Sunan Gunung Jati ini akan digunakan untuk menyajikan makanan khas Cirebon dalam acara panjang jimat.

Tradisi siraman panjang ini juga melibatkan warga yang mengambil air bekas cucian dari barang-barang peninggalan Sunan Gunung Jati dengan harapan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Ritual ini memiliki makna filosofis bahwa manusia harus membersihkan diri secara fisik dan batin dengan air, yang dianggap sebagai sumber kehidupan.

Keraton Kasepuhan Cirebon berencana mengadakan ritual panjang jimat pada puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiulawal 1445 Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 28 September 2023.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menjelaskan bahwa masjid kuno serta budaya dan tradisi lokal menjadi daya tarik pariwisata di Cirebon. Keberagaman budaya dan situs bersejarah di Kota Cirebon membantu meningkatkan pariwisata daerah.

Agus mengatakan bahwa Pemerintah Kota Cirebon sedang merencanakan paket wisata terpadu dan bekerja sama dengan pemerintah kota/kabupaten terdekat untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, mengakui pentingnya kolaborasi dengan daerah lain dalam penjualan paket wisata.***

Sumber: Antara News

Mungkin Anda Suka