Sejarah Pangeran Papak Garut Tokoh Penyebar Islam dengan Nama Asli Raden Wangsa Muhammad

Sunanesia.com – 9Berdasarkan UU No.5 tahun 1992 makam keramat Cinunuk ditetapkan sebagai benda cagar budaya yang dilindungi.

Makam Cinunuk merupakan makam seorang tokoh yang menyebarkan agama Islam di daerah Garut.

Pangeran papak lebih dikenal dengan nama Pangeran Papak atau Raden Wangsa Muhammad.

Menurut sumber NU Online Pangeran Papak masih memiliki gadis keturunan dengan raja Pajajaran atau Prabu Siliwangi.

Pangeran Papak dikenal sebagai leluhur masyarakat Cinunuk dengan garis keturunan berasal dari penguasa Keprabuan Galih Pakuan.

Beliau diperkirakan lahir dan hidup pada akhir abad ke-18.

Sejak kecil Pangeran Papak dikenal sebagai anak yang berbudi dan rendah hati, walaupun keturunan menak.

Semakin dewasa, kepribadiannya semakin baik dan membuatnya disegani banyak orang. Ia mengajarkan kebaikan kepada siapapun berdasarkan ajaran Islam.

Berkat sikapnya itulah ia disebut kyai oleh masyarakat di lingkungannya.

Walaupun ia keturunan ningrat, namun dalam kehidupannya sehari-hari ia tidak pernah memandang dan membedak bedakan derajat manusia.

Sejarah Pangeran Papak Garut Tokoh Penyebar Islam (inakoran)

Karena sikap itulah Raden Wangsa Muhammad dijuluki dengan Pangeran Papak. Papak berarti rata atau sama dalam Bahasa Sunda.

Selain tokoh penyebar agama Islam, Pangeran Papak dikenal sebagai penggagas dan pencipta kesenian Boboyongan. Beliau dikenal sebagai pujangga demgan menulis Wawacan Jakah dan Wawacan Aki Usman yang ditulis pada 1816.

Pangeran Papak diperkirakan meninggal pada tanggal 17 Safar 1317 H atau tahun 1898 M. Jenazahnya dimakamkan di komplek pemakaman Cinunuk Hilir.

Dia meninggalkan 14 orang putra. Salah satunya adalah Raden Jawadiwangsa yang mempopulerkan kesenian Boboyongan.***

Mungkin Anda Suka