Sejarah dan Mitos Candi Selogriyo Magelang, Candi Untuk Berdoa Agar Keluarga Bahagia

Candi Selogriyo Windusari Magelang (dok.Diah Anggraeni)

SUNANESIA.COM – Candi Selogriyo terletak di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi berada di Bukit Sukorini lereng timur kaki Gunung Sumbing.

Candi ini tidak hanya memiliki keindahan arsitektur yang memukau, tetapi juga dikelilingi oleh mitos dan cerita-cerita yang kaya, yang memberi warna dan makna lebih dalam pada tempat ini.

Sejarah Candi Selogriyo Peninggalan yang Bersejarah

Candi Selogriyo dibangun pada masa Kerajaan Medang, yang termasuk dalam era Mataram Kuno pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.

Pada masa itu, Pulau Jawa merupakan pusat peradaban yang makmur, dan banyak candi-candi dibangun untuk keperluan keagamaan, pemujaan, serta sebagai wujud kejayaan kerajaan.

Candi Selogriyo diyakini menjadi tempat suci untuk ibadah, meditasi, dan mungkin juga sebagai tempat pemujaan kepada para dewa atau leluhur.

Arsitektur Candi Selogriyo sangat memukau. Candi ini terdiri dari beberapa struktur batu yang terukir rapi dan indah. Relief-relief halus menghiasi dinding-dindingnya, menggambarkan cerita-cerita epik, adegan kehidupan sehari-hari, serta tata letak alam semesta menurut pandangan kosmologi pada masa itu.

Kemampuan tukang batu pada masa tersebut tercermin dalam kehalusan detil-detil relief yang masih terlihat hingga saat ini. Arsitektur ini mencerminkan gaya arsitektur Jawa Kuno yang kaya dengan simbol-simbol religius dan budaya.

Mitos dan Cerita di Balik Candi Selogriyo

Selain sejarahnya, Candi Selogriyo juga dikelilingi oleh mitos dan cerita-cerita yang menambah keunikan tempat ini. Salah satu mitos yang terkait dengan candi ini adalah cerita mengenai asal-usul namanya.

Konon, kata “Selogriyo” berasal dari kata Jawa “Selametan Griyo” yang berarti “pemeliharaan rumah” atau “doa untuk rumah tangga yang bahagia”.

Mitos ini merujuk pada tujuan candi sebagai tempat ibadah dan pemujaan untuk memohon berkah dan kelimpahan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun mitos di Candi Selogriyo merujuk kepada sebuah mata air yang terdapat di kawasan tersebut, yang dipercaya memiliki khasiat awet muda bagi mereka yang membasih mukanya di mata air tersebut.

Mitos tentang mata air awet muda tersebut diyakini lebih mujarab, jika mereka membasuhnya di antara tanggal 1 – 10 Muharram.

Selain itu, ada juga cerita-cerita lokal tentang silsilah raja-raja atau tokoh-tokoh penting yang berhubungan dengan Candi Selogriyo.

Meskipun belum semuanya terverifikasi secara historis, cerita-cerita ini tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya lokal dan menambah dimensi mitis pada tempat ini.

Candi Selogriyo tidak hanya menjadi tempat bersejarah yang mempesona, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam.

Pada masa lalu, candi-candi sering digunakan sebagai tempat upacara keagamaan dan meditasi oleh masyarakat pada umumnya.

Dengan arsitektur dan lokasi yang tenang, Candi Selogriyo adalah tempat yang tepat untuk merenung, bermeditasi, dan mencari kedamaian spiritual. Dalam hal ini, candi ini menghadirkan suatu dimensi yang lebih mendalam dari pengalaman wisata biasa.

Candi Selogriyo memiliki panorama alam sekitarnya yang sangat menawan, terutama view teraseing yang menghampar hijau. Keindahan alam tersaji sejak perjalanan menapaki anak tangga menuju lokasi utama Candi Selogriyo.

Setelah sampai, mata pengunjung akan terpana dengan view candi yang berpadu dengan kondisi alam yang masih asri.***

Penulis: Diah Anggraeni

Mungkin Anda Suka