Pengertian Hydrophobia Rabies, Virus Penyebab Rasa Takut Ekstrem pada Air

Sunanesia.com – Pengertian Hydrophobia yakni gejala kesehatan yang ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap air yang disebabkan oleh virus rabies.  Hydrophobia merupakan gejala yang sering terjadi dari penyakit rabies.

Hydrophobia bukanlah penyakit melainkan hanya salah satu manifestasi dari rabies. Berikut kami sampaikan hubungan antara hydrophobia dan rabies?

Rabies merupakan penyakit virus yang menyerang sistem manusia dan hewan. Virus ini  ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, anjing menjadi penyebab utama penularan pada manusia.

Setelah terinfeksi virus rabies, virus akan menyebar melalui sistem saraf pusat menuju otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan perubahan gejala fisik yang serius.

Hydrophobia adalah gejala yang terjadi pada penderita rabies. Penderitanya mengalami rasa ketakutan berlebihan terhadap air. Penderita akan merasakan kesulitan menelan bahkan saat melihat air.

Pada lain kasus, air liur yang dihasilkan ketika mencoba menelan air dapat menyebabkan kram otot tenggorokan. Kondisi inilah yang disebut “hydrophobia,” tidak semua pasien rabies mengalami gejala ini.

Salah satu studi pada tahun 1955 meneliti prevalensi hydrophobia pada penderita virus rabies di Filipina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48 persen dari 323 penderita rabies mengalami gejala hydrophobia.

Studi ini memberikan informasi yang patut diperhatikan karena penelitian dilakukan dalam konteks spesifik dan tidak sepenuhnya mewakili kondisi di seluruh dunia.

Penjelasan mengenai hydrophobia pada rabies  belum sepenuhnya dipahami. Tetapi, beberapa penelitian memberikan wawasan tentang mekanisme dasar.

Salah satu artikel di jurnal PLoS Pathogens  tahun 2017 oleh Angeleri dan rekannya, menyelidiki dasar molekuler dari hydrophobia pada rabies. Mereka menemukan bahwa virus rabies menginfeksi neuron yang mengganggu jalur saraf yang menghubungkan sistem pernapasan dengan pencernaan. Gangguan saraf ini yang menyebabkan kesulitan menelan dan reaksi takut berlibih terhadap air.

Penelitian lain di jurnal Acta Neuropathologica pada tahun 2019 oleh Brzózka dan rekannya, menunjukkan bahwa hydrophobia terkait dengan kerusakan pada sistem saraf pusat.

Virus rabies mempengaruhi struktur otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan respon terhadap stimulus air, termasuk amigdala, hipotalamus, dan inti soliter traktus sarafus.

Meskipun hydrophobia merupakan gejala rabies, perlu dicatat tidak semua orang yang terinfeksi virus rabies akan mengalami gejala ini.

Gejala rabies sangat bervariasi dari individu ke individu, tergantung banyak faktor, termasuk jenis dan keparahan, lokasi gigitan, serta respons kekebalan tubuh individu terhadap virus.

Perlu diingat bahwa hydrophobia bukanlah indikator pasti rabies. Diagnosis rabies didasarkan pada banyak faktor, termasuk gejala klinis, riwayat gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, serta pemeriksaan laboratorium.

Dalam kasus seseorang yang terinfeksi rabies setelah digigit anjing yang terinfeksi, perlu adanya langkah-langkah tindakan yang segera  diambil. Perawatan medis darurat yang meliputi pembersihan, vaksinasi rabies, dan pengobatan pasca rabies harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran virus dan gejala lain seperti hydrophobia.

Dapat disimpulkan bahwa Hydrophobia adalah salah satu gejala yang sering dikaitkan dengan rabies. Gejala ini dapat terjadi pada sebagian besar kasus rabies, namun tidak semua orang rabies akan mengalami hydrophobia.

Penelitian memberikan wawasan tentang dasar molekuler yang mendasari gejala hydrophobia pada rabies, namun perlukan penelitian lebih lanjut untuk mendalami tentang mekanisme ini.

Bagi masyarakat sebaiknya memahami gejala-gejala rabies, termasuk hydrophobia, serta menyiapkan langkah-langkah pencegahan.

Demikianlah artikel berjudul Pengertian hydrophobia Rabies, Virus Penyebab Rasa Takut Ekstrem pada Air.***

Mungkin Anda Suka