Gus Yahya Ingatkan Kader NU Patuh dan Tidak Khianati Ulama 

Pidato Gus Yahya Ingatkan Kader NU Patuh dan Tidak Khianati Ulama.

SUNANESIA.COM — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf telah memberikan pengingat kepada semua kader dan warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk selalu mematuhi para ulama.

Kepatuhan ini diwujudkan dalam kesiapan untuk membantu para ulama dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.

KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan pesannya saat memberikan pengarahan dalam acara peluncuran dan Sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) di Jawa Barat pada tanggal 30 September 2023.

Beliau menekankan bahwa patuh kepada para kiai adalah hal yang sangat penting saat ini, karena seluruh anggota NU sedang menghadapi masa di mana kesetiaan dan tekad sebagai kader akan diuji oleh sejarah.

KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa mereka tidak boleh berkhianat dari baiat yang telah diucapkan, dan mereka tidak boleh bergeser sedikit pun dari kepatuhan kepada para ulama Ahli Sunah Wal Jamaah, khususnya ulama-ulama NU.

Lebih lanjut, KH Yahya Cholil Staquf menekankan bahwa ketika ulama-ulama NU menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia didasarkan pada Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, maka itu adalah keputusan final yang harus diikuti.

Prinsip ini harus dipegang teguh dan tidak boleh tergoyahkan, bahkan jika ada tawaran materi, jabatan, atau kekuasaan.

Beliau juga mencatat bahwa NU bukan hanya sekadar organisasi penganut mazhab, tetapi merupakan gerakan yang mewujudkan apa yang menjadi kiprah dan tradisi para ulama Nusantara.

NU adalah gerakan yang melibatkan ulama dalam mengasuh, mendampingi, dan mengayomi umat, serta mengutamakan pandangan rahmah, kasih sayang, dan tanggung jawab dalam upaya memajukan maslahat bagi umat.

Dalam menjelaskan berdirinya NU, KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa para ulama dari berbagai mazhab telah memikirkan tentang gerakan yang sistematis dan luas dalam cakupan, bukan hanya dalam lingkungan masing-masing ulama, tetapi juga dalam konteks seluruh Indonesia.***

Mungkin Anda Suka