Gratis Tinggal Klik, Ini Twibbon Satu Abad NU yang Menarik

Sunanesia.com – Akhir Bulan Januari 2023 tepatnya tanggal 31 mendatang masyarakat Indonesia terkhususnya umat Islam akan memperingati harlah satu abad NU.

Untuk memeriahkan hal tersebut tentu bisa dilakukan dengan mudah. Cara yang mudah yakni dengan menggunakan twibbon satu abad NU.

Pembuatan twibbon dapat disemarakkan di media sosial yang dipunyai.

Cara memasang foto di twibon satu abad NU, sudah menjadi bagian dari partisipasi untuk memeriahkan harlah NU.

Lebih lagi dilengkapi dengan bingkai yang keren dan menarik. Tema Harlah NU tahun ini yaitu Menbudidayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru.

Berikut beberapa link twibbon satu abad NU yang dapat digunakan untuk memeriahkan harlah di tahun 2023.

Link Twibbon Satu Abad NU

  1. <Link Twibbon – Klik disini>
  2. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>
  3. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>
  4. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>
  5. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>
  6. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>
  7. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>
  8. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik >
  9. https://www.twibbonize.com/apelakbarnu1
  10. https://www.twibbonize.com/nusatuabat2023
  11. https://www.twibbonize.com/ternunu
  12. https://www.twibbonize.com/2023year
  13. <Link Twibbon – Klik disini>
  14. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>
  15. <Link Twibbon Satu Abad NU – Klik disini>

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejarah tersendiri dalam pertumbuhan organisasi muslim.

Kilas Balik Tentang NU

Termasuk keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia yang memiliki pengaruh cukup lama terhadap umat Islam di Tanah Air.

Banyaknya perbedaan ideologi dan trend politik agama di Indonesia merupakan tanda lahirnya sejarah NU yang lahir pada tanggal 31 Januari 1926 atas nama kaum tradisionalis dalam merespon fenomena di dalam dan luar negeri, khususnya Dunia Islam.

NU menjadi perwakilan ulama tradisionalis yang mendapat bimbingan ideologis dari Ahlus Sunnah wal jamaah, yakni tokoh- tokoh seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K. H. Wahab Hasbullah dan para ulama lainnya ketika upaya reformasi mulai meluas.

Meskipun terorganisir, mereka sudah memiliki hubungan yang sangat kuat.

Perayaan seperti haul, peringatan wafatnya seorang kyai, yang kemudian mengumpulkan masyarakat sekitar, para kyai dan mantan santrinya hingga sekarang masih dilakukan secara rutin di beberapa wilayah di tanah air.

Menurut Muhammad Abu Zahrah, Islam memiliki dua bentuk utama, praktis dan teoretis.

Perbedaan ini terlihat pada kelompok seperti Ali bin Abi Thalib, Khawarij dan Muawiyah.

Bentuk oposisi lain dalam Islam bersifat teoretis dan ilmiah, seperti dalam kasus aqidah dan kelimpahan.

Ahlussunnah Wal Jamaah, sebagai salah satu mazhab dalam Islam, tentu mengandung nuansa politik dan sangat kuat ketika lahir.

Namun, dalam mengembangkan wacananya ia juga merambah bidang-bidang seperti aqidah, hukum Islam, tasawuf dan politik.

Ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah lahir karena alasan yang sangat mendasar. Kekuatan penjajah Belanda untuk menghancurkan kemungkinan Islam menambah tanggung jawab ulama untuk menjaga kemurnian dan integritas ajaran Islam.

Selain itu, ulama merasa bertanggung jawab sebagai pemimpin yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembebasan dari belenggu penjajahan.

Para ulama juga merasa bertanggung jawab menjaga perdamaian di antara bangsa Indonesia.

Sekian, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk memeriahkan harlah satu abad NU.***

Mungkin Anda Suka