Demam Pada Kucing: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Ilustrasi Demam pada kucing (Pixabay).

SUNANESIA.COM – Kucing menjadi hewan peliharaan sejuta umat yang sangatn menyenangkan. Hal tersebut berkaitan karena seakan-akan kucing memiliki naluri yang kuat kepada seseorang yang yang sudah memliharanya.

Tingkahnya yang lucu pun seringkali menjadi obat ketika bersedih. Namun, membutuhkan tanggung jawab yang begitu ekstra ketika sudah memutuskan untuk merawatnya.

Merawat kucing dengan baik bisa membuat sahabat berbulumu terjaga kesehatannya dan tentunya memiliki umur yang lebih panjang.

Ketika memelihara kucing, terkadang juga nampat tidak sehat dan tingkahnya pun tidak seperti biasanya, bisa jadi demam adalah penyebab dari semua itu.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kucing mengalami demam. Sebagai pemilik, kamu juga perlu peka terhadap ciri-cirinya sehingga bisa segera memberikan penanganan khusus.

Agar paham dan tahu tentang gejala, penyebab dan cara menanganinya, berikut ulasannya.

Gejala Demam Pada Kucing

Serupa dengan manusia, kucing juga memiliki beberapa gejala sebelum demam:

1. Tidak Mau Makan dan Minum

Demam pada kucing akan membuat mereka tidak mau makan dan minum. Gejala yang pertama ini, menjadi tanda awal yang paling mudah dikenali.

Metabolisme yakni kemampuan tubuh kucing dalam mengelola zat gizi makanan akan terganggu karena demam. Oleh karena itu nafsu makan dan minum kucing akan menurun.

Ketika kucing tidak mau makan, akan membuat tubuhnya menjadi lemah tidak bertenaga. Hal yang sama jika kucing tidak mau minum, maka akan berakibat fatal bisa terjadi dehidrasi.

2. Terlihat Lesu

Kucing yang memiliki tubuh sehat akan banyak bergerak dan aktif. Berbanding terbalik dengan kucing yang demam, mereka akan terlihat menjadi lebih pendiam. Kucing akan terlihat lemas, murung, dan tidak aktif bergerak. Hal ini disebabkan karena tidak ada asupan makanan dan minuman yang ada di tubuhnya.

Selain itu, kucing yang kurang aktif bergerak bisa jadi tanda bahwa dia sedang mengalami depresi akibat peningkatan suhu tubuh yang dialami.

3. Lebih Sering Tidur

Demam pada kucing akan berakibat menjadikan tubuhnya kekurangan energi, sehingga biasanya kucing akan lebih sering tidur. Karena merasa tidak nyaman dengan kondisi di lingkungannya, kucing juga sering bersembunyi. Ada juga yang beranggapan ketika kucing sakit akan sering bersembunyi karena tidak ingin merepotkan si pemilik untuk mengurusnya.

Catatannya jika kucing terlalu lama bersembunyi dan tidak segera diobati akan berakibat fatal.

Penyebab Demam Pada Kucing

Berikut adalah penyebab hewan peliharaan Anda mengalami demam.

1. Bakteri

Demam pada kucing bisa ditimbulkan karena adanya infeksi bakteri yang dialaminya, infeksi ini dapat terjadi ketika kucing sering bermain di lumpur atau berguling di tanah. Bakteri yang akan masuk ke dalam tubuh kucing tentu akan membuatnya menjadi demam.

2. Virus

Demam pada kucing juga dapat terjadi karena terinfeksi virus. Virus ini bisa hadir karena penyakit sebelumnya. Selain itu , terdapat beberapa jenis virus yang di waspadai seperti Panleukopenia salah satu penyakit yang sering menular terhadap anak kucing dan mematikan.

3. Jamur

Kucing akan rentan terhadap jamur, jika jamur tidak segera diobati akan menimbulkan rasa gatal berlebihan dan jika digaruk akan menimbulkan luka pada kucing. Hal lain, infeksi jamur ini akan berakibat demam pada kucing.

4. Metabolisme Terganggu

Kucing biasanya juga rentan dengan penyakit radang, maka akan membuat beberapa organ di saluran pencernaan.

5. Keracunan

Makanan yang diberikan kucing perlu diperhatikan, karena jika sembarang makannya bisa berujung keracunan. Ketika kucing keracunan biasanya akan muntah, demam, dan sulit bernapas.

6. Obat

Tak heran jika kucing yang sakit akan membuat kita sangat khawatir dan membuatnya untuk terus mengonsumsi berbagai obat-obatan. Alih-alih ingin menyembuhkan kucing, justru beberapa efek dari obat yang dikonsumsi kucing akan membuatnya semakin berbahaya. Ada baiknya jika kucing mengalami sakit untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan lebih.

Cara Menangani Demam Pada Kucing

Hal yang perlu dilakukan segera adalah membawa kucing ke dokter. Namun, apabila tidak memiliki waktu luang maka bisa melakukan langkah sebagai berikut.

1. Tempatkan Kucing pada Suhu yang Dingin, Gelap, dan Sejuk.

Demam pada kucing biasanya akan diobati secara alami dengan kelenjar minyak dan keringat. Dengan bersentuhan dengan lantai yang sejuk, perlahan suhu tubuhnya juga akan menurun.

2. Kompres Kucing dengan Air Dingin

Hal ini akan membantu demam pada kucing dapat berkurang.

3. Beri Air Minum

Demam pada kucing bisa terjadi karena dehidrasi. Karena ketika kucing sakit akan tidak nafsu minum, maka perlu di spet dengan alat agar kuicng tetap mendapatkan nutrisi. Cara ini juga bisa mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuhnya.

4. Beri Antibiotik

Jika demam pada kucing diakibatkan oleh bakteri, maka antibiotik dapat membantu menurunkan demam tersebut. Akan tetapi, pastikan Anda sudah melakukan konsultasi dengan dokter, ya. Sebab, dosis untuk setiap kucing cenderung berbeda-beda.

5. Beri Vitamin B

Memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan kucing tentu bisa meningkatkan selera makannya. Sangat disarankan untuk memberi vitamin B Kompleks dan suplemen energi agar kondisi kucing selalu sehat.

6. Bawa Ke Dokter

Jika kucing demam selama lebih dari 24 jam atau suhu tubuhnya di atas 41 derajat Celcius, segera periksakan ke dokter hewan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab demam tersebut. Obat demam kucing bisa saja diberikan sesuai dengan penyebabnya.

Jika kucing mengalami dehidrasi sedang atau berat, pemberian cairan infus dapat membantu mereka merasa lebih baik untuk melawan penyakit.

Kucing yang demam karena infeksi atau penyakit ringan umumnya bisa pulih dengan cepat dalam 1-2 hari setelah mendapat perawatan.

Tips Mengukur Suhu Tubuh Kucing

Cara memastikan demam pada kucing yaitu dengan mengukur suhunya. Termometer rektal pediatrik adalah metode paling akurat untuk mengukur suhu kucing. Termometer digital lebih aman daripada termometer kaca, karena jika tidak sengaja jatuh tidak akan pecah. Biasanya termometer ini didapatkan dari toko obat kucing atau dokter.

1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti termometer, pelumas untuk termometer, seperti petroleum jelly, alkohol dan tisu untuk membersihkan termometer, serta camilan kucing.

2. Kemudian, kocok termometer kaca sehingga air raksa berada di bawah garis 35 derajat celcius. Untuk memeriksa, pegang ke arah lampu dan putar. Untuk menggunakan termometer digital, nyalakan.

3. Lapisi ujung termometer dengan pelumas. Agar lebih mudah, mintalah seseorang untuk menahan kucing dengan bagian belakang menghadap Anda. Atau jika Anda sendirian, gendong tubuh kucing ke tubuh Anda dengan satu tangan.

4. Angkat perlahan ekornya dan masukkan termometer secara perlahan ke dalam anus.

5. Putar perlahan termometer dari sisi ke sisi untuk membuat otot rileks.

6. Setelah ini, masukkan termometer sekitar satu inci ke dalam rektum, tetapi jangan dipaksakan.

7. Kemudian, lepaskan termometer digital saat Anda mendengar bunyi bip.

8. Biarkan termometer kaca di tempatnya selama sekitar dua menit.

9. Lepaskan dan bersihkan termometer dengan alkohol.

10. Baca suhu, pegang termometer kaca ke cahaya dan putar.

11. Terakhir, berikan kucing Anda hadiah jika kucing Anda tidak muntah.

Demikianlah artikel singkat berjudul Demam Pada Kucing: Gejala, Penyebab, dan Penanganan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua amin.***

Mungkin Anda Suka