Contoh Cerita Tentang Perjalanan Menuju Remaja yang Berkarakter

Sunanesia.com – Bagi anda yang sedang mencari contoh cerita tentang perjalanan menuju remaja yang berkarakter wajib baca artikel ini.

Artikel ini juga dapat digunakan sebagai contekan tugas sekolah yang menyulitkan para siswa, namun alangkah baiknya jika contoh cerita perjalanan menuju remaja yang berkarakter ini sebagai referensi saja.

Langsung saja tidak usah berbasa-basi, berikut contoh cerita tentang perjalanan menuju remaja yang berkarakter.

Judul: Perpustakaan Kota

Aku menaiki anak tangga perpustakaan kota itu. Dengan seragam putih abu-abu khas anak SMA yang sudah lusuh karena seharian beraktivitas di kelas, aku memaksakan diri untuk menukarkan buku di perpustakaan kota.

Buku bercover warna merah hijau itu sudah lama belum aku kembalikan. Jika aku menundanya, sudah pasti tunggakanku makin besar.

Meskipun telah lama ku pinjam namun untuk membacanya belum selesai karena hanya berisi cerpen remaja yang remeh temeh tentang cinta. Setelah sampai di depan meja pustakawan, terlihat pustakawan sudah siap-siap pulang.

Segera, aku bilang untuk mengembalikan buku. Hanya saja, pustakawan yang sudah beruban itu bilang, “Diurus sama mas yang itu, ya. Lagi magang dia. Reno, sini, No”. Sosok tinggi berusia 22 tahunan langsung menghampiri meja pustakawan. “Ibu pulang duluan ya, No. Anak bakal rewel nih”.

“Ah iya bu,” lelaki itu hanya tersenyum. Lantas ibu itu pergi keluar dan menyisakan kami berdua.

“Bidhari, ya.. tunggakannya Rp.20.000,” ujarnya sambil melihat di layar komputer. Aku serahkan uang kepadanya sesuai jumlah tunggakan, lantas ia tersenyum sambil menerima uangku, “Namanya bagus”.

“Terima kasih, Mas,” hanya itu yang bisa kuucapkan dengan pujian yang aku terima. Pasalnya, baru pertama kali ada yang memuji namaku.

Segera aku berbalik mencoba tidak berbalik. Namun, ia memanggil. Ia pun menghalangi jalanku dengan postur tubuhnya.

“Kartu perpusnya ketinggalan, Dek,” ujarnya sambil tersenyum. Aku kembali mengucapkan terima kasih.

Sepertinya rasa polos terlihat jelas olehnya. Segera ku kecepatan langkah, Namun, saat perjalanan pulang, aku terus memikirkannya.

Inikah yang dirasakan para tokoh remaja di buku cerpen remaja saat jatuh cinta? Sekarang, aku tahu apa yang harus kulakukan, sering ke perpustakaan kota***

Mungkin Anda Suka