Cara Menenangkan Anak yang Sedang marah atau Tantrum, Simak Selengkapnya

Sunanesia.com – Sebagai orang tua sebisa mungkin untuk tidak marah berlebih ketika anak rewel, lantas bagaimana cara menenangkan akan yang marah atau tantrum.

Tantrum merupakan ledakan emosi yang biasanya dilakukan oleh anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional.

Hal ini biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, pembangkangan, mengomel, resistensi dan, dalam beberapa kasus terjadi kekerasan.

Lantas bagaimana caranya mengatasi anak yang sedang tantrum?

Simak penjelasan berikut ini yang Saya lakukan kepada anak saya:

Bawa anak menjauh dari kerumunan, seperti pojok tempat sepi dan hanya ada saya dan dia.

Saya ajak bicara, saya bilang “mama mau bicara bisa ngga?” Dan saya minta anak saya untuk menatap mata saya, kalau tidak mau ya percuma saja bicara karena saya tidak mendapatkan fokus dia.

Oke skenarionya terburuk, saya gagal mendapatkan fokus anak saya dan dia menangis kencang – memukul, bahkan setelah saya peluk dia tetap menangis kencang.

Jika anda sering membaca literasi orang luar yang membiarkan dan menemani anaknya menangis hingga dia capek sendiri silakan saja.

Jika tidak mau mengganggu ketenangan dan kenyamaan orang lain, jadi saya memilih membawa pulang anak saya yang sedang tantrum.

Di mobil anak saya melanjutkan ketantrumannya, menangis kencang ya saya temani sambil menyetir, sesekali menawarkan minum.

Anak saya terus meminta apa yang dia mau. Saya jawab “tidak, tahu ngga kenapa? Karena kamu tadi memukul mama, menangis, tidak mau berbicara & menurut ke mama”.

Saya rasa sangat penting dia tahu penyebab permintaannya tidak saya turuti.

Sampai rumah saya berikan anak saya makanan dan minuman, saya mandikan dan ganti bajunya. K

Kemudian saya minta dia untuk menerima konsekuensi atas perbuatannya tadi: berdiri di tangga, dan saya set timer selama 10 menit.

Timer membuat anak saya paham sampai kapan dia harus dihukum, jadi dia ngga banyak protes lagi.

Setelah hukuman selesai, saya terus tekankan apa yang tidak boleh dia lakukan di tempat umum, mengajak bicara dan dia menatap mata saya sambil bilang “paham/ngerti”.

Belikan apa yang dia mau seperti mainan, tiket liburan bahkan ketenangan yang ia mau

Namun sengguh tidak mudah memang menjadi orangtua, tapi ini memang proses yang harus dilewati.

Bagi saya lebih baik membentuk anak sejak sedini mungkin, sebab jika sudah besar tinggal diarahkan.

Jauh dalam hati saya bersyukur anak saya tantrum. Dia praktek langsung mengontrol emosinya, dan saya juga berkesempatan belajar mengenal dan mengarahkan emosi anak saya.

Setelah saya lakukan hal diatas, pada kesempatan bermain berikutnya dia lebih terkontrol dalam bermain, dan ketika saya bilang “usai ayo pulang”, dia akan berlari memeluk saya sambil bilang “sayang mama” No drama anymore.

Demikianlah informasi ini semoga bermanfaat bagi kita semua.***

Mungkin Anda Suka